Klaten – Sebanyak 34 puskesmas, fasilitas kesehatan, dan dokter praktik di Kabupaten Klaten disiagakan untuk penanganan sengatan tawon Vespa affinis, yang dilaporkan telah menewaskan dua warga. Puskesmas dan fasilitas kesehatan diingatkan untuk mematuhi prosedur penatalaksanaan sengatan tawon.
“Kepada masyarakat sudah kami sampaikan imbauan. Untuk internal, 34 puskesmas dan fasilitas kesehatan kami ingatkan untuk mematuhi prosedur penatalaksanaan sengat tawon,” kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten Cahyono Widodo saat ditemui di kantornya, Kamis (14/11/2019).
Menurut Cahyono, upaya penanganan sengatan tawon sudah dilakukan sejak 2018. Berbagai sosialisasi dan pelatihan digelar.
Bahkan tahun lalu pelatihan yang diikuti 34 puskesmas dan fasilitas kesehatan, termasuk dokter praktik, menghadirkan ahli racun dari World Health Organization (WHO). Sudah dijelaskan secara lengkap prosedur penatalaksanaan sengatan tawon.
“Pada intinya semua fasilitas pelayanan kesehatan sudah siap. Namun tidak ada RS (rumah sakit) rujukan karena kasus ini tidak khas dan menyerang organ dalam seperti racun umumnya,” jelas Cahyono.
Semua fasilitas layanan diingatkan dua hal. Jika serangan racun hanya lokal, tidak perlu dirawat intensif. Namun, jika sudah sistemik, mengganggu sistem organ tubuh lain, harus ditangani secara intensif.
Diberitakan, dua warga yang meninggal disengat tawon Vespa di Klaten adalah Lanjar (62), warga Dusun Tegalyoso, Desa Sembung, Kecamatan Wedi, dan Warsomo (87), warga Dusun Tegal Duwur, Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari. Keduanya telah dimakamkan pada Rabu (13/11/2019).
Kepala Desa Wadung Getas, Gatot Sriyanto, mengatakan ada dua kasus temuan sarang tawon Vespa. Namun kasus sengatan baru sekali ini dan menewaskan warganya.
(rih/rih)
sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4784829/2-warga-tewas-disengat-tawon-vespa-di-klaten-34-puskesmas-disiagakan