BAHAYA MINYAK JELANTAH? Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Edukasi tentang Penggunaan Minyak Jelantah yang Berbahaya bagi Kesehatan dan Lingkungan

 

 

Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Klaten (7/08), KKN TIM II UNDIP menyelenggarakan program tentang “Edukasi Penggunaan Minyak Jelantah yang Berbahaya bagi Kesehatan dan Lingkungan” kepada kelompok Ibu PKK Desa Jarum. Program ini disampaikan oleh Silvia Amanda (21) dari jurusan Biologi. 

Program diawali dengan pembukaan dari salah satu ibu PKK, kemudian dilanjutkan membahas diskusi bulanan hasil kerja dari semua POKJA PKK (Kelompok Kerja PKK). Selanjutnya, TIM II KKN UNDIP melakukan edukasi kepada Ibu PKK tentang “Edukasi Penggunaan Minyak Jelantah yang Berbahaya bagi Kesehatan dan Lingkungan”. 

Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang merupakan minyak bekas pemakaian yang sudah digunakan berulang-ulang dan minyak tersebut sudah turun kualitasnya. Minyak goreng dapat digunakan hingga 3-4 kali penggorengan. Jika minyak goreng digunakan berulang kali, asam lemak yang terkandung akan semakin jenuh dan akan berubah warna. Ciri minyak yang sudah rusak diantaranya; berwarna kecoklatan, lebih kental, berbusa, berasap serta dihasilkan rasa dan bau yang kurang enak pada bahan pangan yang digoreng. 

Kerusakan minyak akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan pangan yang digoreng serta dapat berdampak pada kesehatan maupun lingkungan. Bagi kesehatan; dapat beresiko membentuk senyawa karsinogenik yang memicu penyakit kanker, menyebabkan deposit lemak yang tidak normal, serta kontrol tak sempurna pada pusat syaraf. Bagi lingkungan; lingkungan menjadi kotor dan tercemar, tanah menjadi tidak subur, dan juga mempengaruhi kandungan mineral dalam air bersih. Hal ini karena minyak jelantah sulit terurai oleh mikroorganisme tanah.

Untuk mencegah hal-hal tersebut dapat dilakukan beberapa cara untuk menangani minyak jelantah, diantaranya; 1) minyak jelantah dapat dimasukkan ke dalam wadah/botol plastik yang sudah tidak terpakai, kemudian dibuang ke tempat sampah. 2) jika tidak memiliki wadah tertutup, minyak jelantah dapat dibekukan ke dalam freezer, lalu dibuang di tempat sampah dan 3) jangan menuangkan minyak jelantah ke dalam wastafel karena, dapat melapisi pipa pembuangan dan dapat menyebabkan penyumbatan.

Program edukasi dilaksanakan di Joglo Mojo Arum bersama dengan kegiatan Ibu PKK Desa Jarum, pada tanggal 7 Agustus 2024 dimulai pukul 13.00 sampai 15.00 WIB. Luaran dari program menggunakan leaflet yang dibagikan kepada semua Ibu PKK yang hadir.

Harapan disampaikannya edukasi ini agar warga mengetahui bahaya penggunaan minyak jelantah yang berlebih bagi kesehatan maupun lingkungan dan mengetahui cara bagaimana cara penangannya.

Bagikan :

Terkait

About adminjarum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.